6 Hal Yang Diperlukan Dalam Merekam Objek Melalui Kamera

Hal pertama dan yang penting untuk di mengerti dalam dunia fotografi DSLR modern adalah perekaman objek yang harus memiliki 6 hal berikut:
Cahaya  - Anda tidak dapat memotret suatu objek tanpa adanya cahaya.
Media – Alat untuk merekam cahaya atau objek.
Aperture – Lobang tempat cahaya masuk.
Shutter Speed – Waktu yang dibutuhkan cahaya masuk melalui lobang atau Aperture.
Composition – Apa yang menjadi objek foto Anda dan bagaimana komposisinya.
Optik – Ini adalah lensa yang dipasang pada kamera DSLR dan alat untuk memfokuskan cahaya.
Berikut detail tentang 6 hal Utama yang dibutuhkan dalam merekam objek:
CAHAYA
Untuk membuat suatu foto, Anda harus membutuhkan cahaya. Cahaya boleh jadi berasal dari yang alami (cahaya matahari/bulan) atau cahaya buatan seperti cahaya dari bola lampu atau flash. Cahaya yang sensitif terhadap mata kita disebut cahaya visible atau yang tampak mata, cahaya lainnya adalah cahaya non-visible atau yang tidak tampak seperti cahaya ultraviolet, infra red atau x-ray yang sensitif terhadap makhluk yang lain atau benda-benda lain. Kita tidak dapat melihat bentuk cahaya non-visible tetapi sebagian binatang bisa melihatnya meskipun kita mempunyai media yang dapat merekamnya dalam sebuah foto.
MEDIA
Film dan sensor digital adalah material atau media perekam cahaya yang berbeda dalam hal sensitifitas yang biasa disebut ISO (kecepatan film).
 Kamera Film: Dengan kamera film, cahaya masuk melalui lensa langsung menuju film
Kamera Digital: Dengan kamera digital, cahaya langsung masuk menuju sensor. Sinyal keluaran sensor akan di proses oleh prosesor pada kamera untuk menciptakan data gambar yang akan disimpan dalam memory card. Gambar dapa dilihat secara bersamaan pada display kamera.
APERTURE (Av) 
Ukuran lobang tempat cahaya masuk ke media perekam. Sebagai contoh adalah kamera lobang jarum, lobang ini memfikuskan cahaya dari suatu objek ke media perekam. Walau bagaimana pun bentuk gambar yang berkualitas secara efektif dihasilkan dari lensa dengan memfokuskan cahaya dan aperture yang bisa diatur yang terdapat di dalam lensa akan menontrol jumlah cahaya yang masuk.

Aperture pada lensa, ukuran lobang ditandai dengan nilai f-stop

SHUTTER SPEED (Tv) 
Waktu lamanya cahaya melewati lobang (Aperture). Shutter speed mempunyai kemampuan untuk menangkap objek yang bergerak dengang menggunakan Shutter Speed yang lebih cepat atau dapat membiarkan objek menjadi blur atau kabur dengan menggunakan Shutter Speed yang lambat. Waktu bagi cahaya yang masuk biasanya diatur melalui suatu “jendela” yang membuka dan menutup yang di sebut Shutter. Kita dapat mengontrol waktu bukaan Shutter dari satuan jam hingga detik.
Shutter pada kamera, kecepatan buka tutup nya disebut Shutter Speed.

KOMPOSISI
Apa yang ada dalam foto Anda dan bagaimana komposisinya. Hal ini juga termasuk sudut pandang, perspektif, warna, kontras dan objek Anda sendiri. Untuk mempelajari tentang komposisi dapat dilihat pada artikel elemen komposisi dalam fotografi bagian 1, elemen komposisi dalam fotografi bagian 2, elemen komposisi dalam fotografi bagian 3.

OPTIK
Sebuah lensa yang memfokuskan cahaya ke titik tertentu pada media. Tergantung kepada tipe lensa, bentuk, jumlah elemen serta jarak titik fokus akan menentukan apakah objek dibesarkan atau memberikan pandangan yang luas dari pada mata Anda.
Ilustrasi elemen-elemen dalam lensa
Dari 6 hal utama yang diatas, 2 diantaranya adalah penting untuk dipelajari dan benar-benar dimengerti yaitu Aperture (ukuran lobang yang bisa diatur pada lensa) dan Shutter Speed (pengaturan terhadap lamanya merekam cahaya). 2 hal tersebut adalah fungsi kontrol utama mekanik kamera SLR Anda, jika Anda belajar untuk mengontrol secara manual maka semua area lain dari fotografi menjadi lebih mudah untuk dipahami. Jika Anda hanya menggunakan kamera digital SLR Anda dalam mode otomatis maka Anda tidak akan pernah benar-benar mendapatkan keuntungan dari hal-hal kreatif dari kamera DSLR Anda.

Sebagai gambaran singkat Aperture yang lebih kecil akan melewatkan cahaya yang sedikit dan aperture besar akan melewatkan cahaya yang lebih banyak. Suatu Shutter Speed yang lambat atau panjang akan membiarkan lebih banyak cahaya masuk dan Shutter Speed yang cepat atau singkat akan membiarkan sedikit cahaya yang masuk. Dalam fotografi ketika kita mengatur Aperture kita perlu mengatur Shutter Speed atau sebaliknya untuk mengkompensasi cahaya yang diterima oleh media akar foto tidak overexposed (OE, terlalu terang) atau underexposed (UE, terlalu gelap).
Perbandingan Underexposed, exposure yang pas dan Overexposure


1 comments:

jaket kulit said...

ijin menyimak sahabat salam kenal

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...